METODE PENELITIAN KUALITATIF KUANTITATIF 2



PENELITIAN KUANTITATIFDAN PENELITIAN KUALITATIF





Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan  
yang diampu oleh Prof. Dr. Tri Hartiti Retnowati, M.Pd.
Disusun oleh:

                                                                   Rini Puji Susanti              





PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL(Konsentrasi PPKn)
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014


    A.     PENELITIAN KUANTITATIF
1.      Definisi Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistika (Sugiyono, 2011:7).
2.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif ada 3 macam yaitu (Sugiyono, 2011:137-141):
a.    Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan dan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut:
                                                  i.   Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri
                                                ii.   Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya
                                              iii.   Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti.
Wawancara dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.   Wawancara Terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, peneliti dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
2.   Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Contoh:
Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap kebijakan pemerintah tentang impor gula saat ini? Dan bagaimana dampaknya terhadap pedagang dan petani?
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebi mendalam tentang responden.

b.   Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner data berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirm melalui pos atau internet.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu:
1)      Prinsip penulisan angket
Prinsip ini menyangkut beberapa faktor yaitu: isi dan tujuan pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka-negatif positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyaka hal-hal yang sudah lupa, petanyaan tidak mengarahkan, panjang pertanyaan, dan urutan pertanyaan.
2)      Pengukuran
3)      Penampilan fisik.
c.       Observasi
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di anatara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi 2 yaitu:
1)   Observasi Berperan serta (Participant Observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlbat dengan kehidupan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dansampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
2)      Observasi Nonpartisipan
Peneliti tidak terlibata dan hanya sebagai pengamat independen. Pengumpulan data dengan observasi nonpartisipan ini tidak akan mendapatkan data yang mendalam, dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai-nilai di balik perilaku yang tampak, yang terucapkan dan yang tertulis.
Dari segi instrumentasi yang digunakan Observasi  dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1)   Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang aka diamati, kapan dan di mana tempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variable apa yang akan diamati.Dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang telah diuji validitas dan realibilitasnya.
2)   Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan Karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
3.      Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistic (Sugiyono, 2011:147). Terdapat beberapa macam statistika yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
a)      Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik  yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitia ynag dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistic deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka anaisisnya dapat menggunakan analisis deskriptif maupun analisis inferensial. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lian adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean (pengkuran tendensi sentral), perhitungan desil, presentil, perhitungan penyebaran data dan standar deviasi perhitungan prosentase.  Secara teknis diketahui bahwa, dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

b)      Statistik Inferensial
Statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabilitas), adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini disebut probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).
Statistika Inferensial dibagi menjadi dua macam, yaitu:
                                                                                i.            Statistik Parametris
Statistika parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Statistic parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Selanjutnya dalam dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data dua kelompok atau lebih yang diuji harus homogeny, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas.
                                                                              ii.            Statistik Nonparametris
Statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis tidak harus berdistribusi normal. oleh karena itu, statistika nonparametris sering disebut “distribution free” (bebas distribusi).
4.   Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kuantitatif memiliki tiga jenis, antara lain (Sugiyono, 2011: 37-119)
a.       Penelitian Krelasional: Survei
Penelitian korelasional menggambarkan suatu pendekatan umum untuk penelitian yang berfokus pada penaksiran pada kovariasi di antara variable yang muncul secara alami. Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi hubungan prediktif dengan menggunakan teknik korelasi atau teknik statistik yang lebih canggih. Hasil penelitian korelasional juga mempunyai implikasi untuk pengmabilan keputusan, seperti tercermin dalam penggunaan prediksi actuarial secara tepat. Keterbatasan yang paling besar dari penelitian korelasional adalah masalah penafsiran hubungan kausal (Zechmester, 2000:1dalam Sugiyono, 2011:37).
Penelitian korelasional melibatkan pengumpulan data untuk menentukan apakah, dan untuk tingkatan apa, terdapat hubungan antara dua atau lebih variable yang dapat dikuantitatifkan.
Terdapat tiga metode survei secara umum, yaitu survei pos, wawancara personal dan wawancara telpon. Survey pos digunakan untuk menghindari masalah bias pewawancara dan sangat cocok untuk pengujian topik bersifat pribadi atau yang memalukan. Wawancara personal dan survei telepon biasanya memiliki tingkat respons yang lebih tinggi dan melengkapi fleksibilitas yang lebih besar.
b.      Penelitian Eksperimental
Wiersa (1991:99) mendefinsikan eksperimen sebagai situasi penelitian yang sekurang-kurangnya satu variabel bebas, yang disebut sebagai variabel eksperimental, sengaja dimanipulasi oleh peneliti (dalam Sugiyono, 2011:63).
Metode eksperimen adalah metode yang paling banyak dipilih dan paling produktif dalam penelitian. Bila dilakukan dengan baik, studi ekperimental menghasilkan bukti yang paling benar berkaitan dengan hubungan sebab-akibat.
Karakteristik peneliti eksperimental ada tiga macam yaitu manipulasi, pengendalian dan pengamatan. Secara sederhana manipulasi dimaksudkan bahwa peneliti memutuskan apa bentuk atau nilai-nilaai variable bebas (atau sebab) yang akan diambil dan kelompok mana akan mendapatkan bentuk yang sama. Menurut Gay (1981:210) pengendalian mengacu pada usaha-usaha pihak peneliti untuk menyingkirkan pengaruh suatu variable (selain variabel bebas) yang dapat memengaruhi performansi pada variabel terikat. Pengamatan dilakukan pada ciri-ciri tingkah laku subjek yang diteliti.
c.       Penelitian Kausal Komparatif (Ex Post Facto)
Menurut Kerlinger (1973) penelitian kausal komparatif (causal comparative research) yang disebut sebagai penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis di mana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang adanya hubungan di antara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung (Kerlinger, 1973:379).
B.     PENELITIAN KUALITATIF
1.      Definisi Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan (Sugiyono, 2011:8).Penelitian kualitatif yaitu penelitian dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan data dan fakta melalui kata-kata secara menyeluruh terhadap subjek penelitian (Mulyana, 2008:151).
2.      Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif ada 4 macam teknik pengumpulan data, antara lain (Sugiyono, 2011:226):
a.       Observasi
Observasi dibedakan menjadi tiga macam yaitu:                         
1)      Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehar-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak. Observasi paritisipan dapat dibedakan menjadi empat macam yaitu:
a)   Observasi partisipasi pasif
Peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.
b)   Observasi partisipasi moderat
Dalam observasi ini terdapat keseimbangan antara peneliti menjadi orang dalam dengan orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipatif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.
c)   Observasi partisipasi aktif
Dalam observasi ini peneliti ikut melaksanakan apa yang dilakukan oleh nara sumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.
d)  Observasi partisipasi lengkap
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data.
2)      Observasi terus terang dan tersamar
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi, mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas peneliti.
3)      Observasi tak terstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkembang selama kegiatan observasi berlangsung. Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.
b.      Wawancara/Interview
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam.
Esterburg (2002) mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu:
1)      Wawancara terstruktur (Structured Interview)
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi  apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
2)      Wawancara semiterstruktur (Semistructure Interview)
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
3)      Wawancara tak berstruktur atau terbuka (unstructured interview)
Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
c.       Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
d.      Triangulasi
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data-data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data  dari sumber yang sama. Tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang ditemukan.
3.      Teknik Analisis Data
Teknis analisis data dalam penelitian kualitatif  (Sugiyono, 2011: 245-252) antara lain:
a.  Analisis data sebelum di lapangan
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di lapangan.
b.   Analisis data di lapangan model Miles and Huberman
1)   Data Reduction (Reduksi Data)
        Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hak yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2)   Data Display (penyajian data)
        Dalam penelitian kualitatif , penyajian data bisa dilakukan dalam bentu uraian singkat, bagan, hubungan natar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dala penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dalam melakukan display data, selain teks naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
3)   Conclusion Drawing/verification
        Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah ditelitimenjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.
4.      Jenis-jenis Penelitian Kualitatif
     Penelitian Kualitatif ada 4 macam antara lain (Sugiyono, 2011:143-263):
a.  Penelitian Etnografi
    Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural. Biasanya para peneliti etnografi memfokuskan penelitiannya pada suatu masyarakat (tidak selalu secara geografis, juga memerhatikan pekerjaan, pengangguran, dan masyarakat lainnya).
   Penelitian etnografi khusus menggunakan tiga macam pengumpulan data  yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan tiga jenis data: kutiapan, uraian, dan kutipan dokumen menghasilkan dalam suatu produk: uraian naratif.
b.Penelitian Grounded Theory “Teori Dasar”
   Strauss dan Corbin mendefinisikan grounded theory (tori dasar) adalah suatu teori yang secara induktif diperoleh dari pengkajian fenomena yang mewakilinya (Sugiyono, 2011:191).
   Menurut Strauss dan Corbin penelitian grounded theory mempunyai tujuan untuk membangun teori yang dapat dipercaya dan menjelaskan wilayah di bawah studi.
c. Penelitian Tindakan
   Penelitian tindakan (action research) adalah suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta didik lainnya) dengan maksud untuk meningkatkan praktik yang diselenggarakan di dalam pengalaman pendidikan (Hopkin, 1993).
   Penelitian tindakan bertujuan untuk memberikan konstribusi kepada kepedulian praktis dari orang dalam situasi problematis secara langsung dan untuk tujuan lebih lanjut dari ilmu social secara serempak (Sugiyono, 2011: 235).
d.                     Penelitian dan Pengembangan
   Penelitian dan Pengembangan (Design and Development Research)adalah salah satu jenis penelitian pragmatic yang menawarkan suatu cara untuk menguji teori dan memvalidasi parktikyang terus-menerus dilakukan secara esensial melalui tradisi yang tidak menantang. Suatu cara untuk menetapkan prosedur-prosedur, teknik-teknik, dan peralatan-peralatan baru yang didasarkan pada suatu analisis metodik tentang kasus-kasus spesifik.

    C.    PERBANDINGAN PENELITIAN KUANTITATIF DENGAN PENELITIAN KUALITATIF
Tabel Perbandingan Penelitian Kuantitatif dengan Penelitian Kualitatif (Sugiyono, 2011: 14-16).
No.
Penelitian Kuantitatif
Penelitian Kualitatif
1.
A. Desain
1)    Spesifik, jelas, rinci
2)    Ditentukan secara mantap sejak awal
3)    Menjadi pegangan langkah demi langkah
A. Desain
1)      Umum
2)      Fleksibel
3)      Berkembang dan muncul dalam setiap proses
2.
B. Tujuan
1)   Menunjukkan hubungan antar variabel
2)   Menguji teori
3)   Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
B. Tujuan
1)  Menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif
2)  Menemukan teori
3)  Menggambarkan realitas yang kompleks
4)  Memperoleh pemahaman makna
3.
C. Teknik Pengumpulan Data
1)    Kuesioner
2)    Observasi
3)    Wawancara terstruktur
C.Teknik Pengumpulan Data
1)   Partisipation Observation
2)   In depth interview
3)   Dokumentasi
4)   Triangulasi
4.
D. Instrumen Penelitian
1)    Test, angket, wawancara terstruktur
2)    Instrument yang telah terstandar
D.Instrumen Penelitian
1)   Peneliti sebagai instumen (human instrument)
2)   Buku catatan, tape recorder, camera, handycam dan lain-lain
5.
E. Data
1)    Kuantitatif
2)    Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
E. Data
1)   Deskriptif Kualitatif
2)   Dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan, responden, dokumen dan lain-lainnya
6.
F. Sampel
1) Besar
2) Representatif
3) Sedapat mungkin random
4) Ditentukan sejak awal
F. Sampel
1)   Kecil
2)   Tidak representatif
3)   Purposive, snowball
4)   Berkembang selama proses penelitian
7.
G. Analisis
1)    Setelah pengumpulan data
2)    Deduktif
3)    Menggunakan statistik untuk menguji hipotetis

G. Analisis
1)  Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian
2)  Induktif
3)  Mencari pola, model, tema, dan teori
8.
H. Hubungan dengan Responden
1)    Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya obyektif
2)    Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden
3)    Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan
H. Hubungan dengan Responden
1)  Empati, akrab supaya memperoleh pemahaman yang mendalam
2)  Kedudukan sama bahkan sebagai guru, konsultan
3)  Jangka lama, sampai datanya jenuh, dapat ditemukan hipotesis atau teori
9.
I. Usulan Desain
1)   Luas dan rinci
2)   Literature yang berhubungan dengan masalah dan variabel yang teliti
3)   Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya
4)   Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas
5)   Hipotesis dirumuskan dengan jelas
6)   Ditulis secara rinci dsn jelas sebelum terjun ke lapangan
I. Usulan desain
1)   Singkat, umum bersifat sementara
2)   Literatur yang digunakan bersifat sementara, tidak menjadi pegangan utama
3)   Prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik
4)   Masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
5)   Tidak dirumuskan hipotesis, karena justru akan menemukan hipotesis
6)   Fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
10.
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan
J. Kapan penelitian dianggap selesai?
Setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh
11.
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
K. Kepercayaan terhadap hasil Penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitias, proses dan hasil penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitatif. 2008. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

           Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA.
















Komentar

Postingan Populer