PENGEMBANGAN MATERI AJAR PKN


PENGEMBANGAN  MATERI AJAR  PKN
A.      Pengertian Materi Pembelajaran
Dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Ahmad Sudrajad (2008) menjelaskan bahwa secara garis besar materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan (kognitip), keterampilan (psikomotor) dan sikap (apektif) yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.
Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran tersebut.
Agar peserta didik dapat membuat persiapan yang berguna daya dan berhasil guna, maka guru dituntut memahami  berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran baik berkaitan dengan jenis-jenis maupun prinsip-prinsip pengembangan materi serta mengukur epektifitats persiapan tersebut.
B.       Jenis-jenis Materi Pembelajaran
Dalam sebuah buku “Perencanaan Pengajaran” oleh Drs. Harjanto (2010) jenis-jenis materi pembelajaran di klasifikasikan sebagai berikut :
1.      Fakta
Fakta yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda, dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran sejarah : (peristiwa perang khanda).
2.      Konsep
Konsep yaitu segala hal yang berwujud pengertian-pengertian baru yang biasa timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi defenisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti/isi dan sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran ilmu kalam: bahwa Allah SWT memiliki sifat jaiz dan nama-nama yang baik (asmaul husna).
3.      Prinsip
Prinsip yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi yang penting, meliputi detil, rumus, adagium, postulat, paradigm, teorema, serta hubungan antar konsep yang menggambarkan hubungan sebab akibat. Contoh: dalam mata pelajaran agama Islam yang berdilogikan ketauhidan yang bersumber dari Al-qur’an dan hadits serta bernilaikan ajaran Islam.
4.      Prosedur
Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktivitas dan kronologi suatu sistem. Contoh: dalam mata pelajaran fiqih tentang cara berwudhuk serta rukun dan sunnah wudhuk.
5.      Sikap atau Nilai
Merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar serta bekerja. Contoh dalam mata pelajaran geografi: pengamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yaitu pengertian lingkungan, komponen ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumber daya, pembangunan berkelanjutan.
Aspek-aspek di atas merupakan dasar pertimbangan dalam menentukan bahan pelajaran dan rinciannya. Suatu satuan bahahsan yang telah ditentukan perlu dianalisis lebih lanjut tentang konsep-konsep apa yang dikandung serta prinsip-prinsip apa yang tertuang yang kemudian akan disampaikan pada peserta didik.
C.    Prinsip-prinsip Pengembangan Materi
Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam penentuan materi pembelajaran adalah kesesuaian/relevansi, konsistensi, ilmiah, mengandung nilai etik dan kecukupan (adequacy)
1.      Relevansi
Materi pembelajaran hendaknya dengan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa manfaat fakta maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain.
2.      Konsistensi
Jika kompetensi dasar yang harus dimiliki peserta didik ada 4 macam maka materi yang harus diajarkan juga meliputi empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik adalah operasi aljabar bilangan untuk akar (matematika kelas X semester 1) yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan, pengurangan, perkalian dan merasionalkan bentuk akar.
3.      Mengandung Segi-segi Etik
Materi yang akan dikembangkan hendaknya mengedepankan perkembangan moral peserta didik sesuai dengan norma-norma agama dan kebudayaan masyarakat.
4.      Ilmiah
Ilmiah disini diartikan bahwa materi pembelajaran itu bersumber dari buku sumber yang baku, dan pribadi guru yang propesional. Buku sumber yang baku umumnya disusun oleh para ahli dalam bidangnya dan disusun berdasarkan GBPP yang berlaku.
5.      Sisimatik dan Logik
Materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor perkembangan psikologi para siswa. Dengan demikian diharapkan isi materi dapat dengan mudah diserap dan dimengerti oleh para siswa dan dapat terus diamati serta dievaluasi keberhasilannya.
6.      Adequacy (Kecukupan)
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik sesuai kompetensi dasar yang diajarkan.
Dalam pengembangan materi pembelajaran seorang pendidik/guru harus mampu mengidentifikasi materi pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal di bawah ini :
1.      Potensi peserta didik.
2.      Relevansi dengan karakteristik daerah.
3.      Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta didik.
4.      Kebermanfaatan bagi peserta didik.
5.      Struktur keilmuan.
6.      Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran.
7.      Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan.
8.      Alokasi waktu.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan materi pembelajaran merupakan keniscayaan yang harus dilakukan secara continue atau kesinambungan dengan selalu memperhatikan aspek konsep, fakta, prinsip, proses, nilai, dan keterampilan.
D.    Penentuan Cakupan dan Urutan Materi Pembelajaran
1.      Penentuan Cakupan dan Uraian Materi Pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi pembelajaran harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif, ataukah aspek psikomotor, karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran yang berbeda-beda. Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Misalnya, jika dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberikan kemampuan kepada peserta didik dibidang jual beli, maka uraian materinya mencakup.
1.      Penguasaan atas konsep pembelian, penjualan, laba, dan rugi.
2.      Rumus menghitung laba dan rugi jika diketahui pembelian dan penjualan.
3.      Penerapan/aplikasi rumus menghitung laba dan rugi.

2.      Urutan Materi Pembelajaran
Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa urutan yang tepat, jika diantara beberapa materi pembelajaran mempunyai hubungan yang bersifatt prasyarat akan menyulitkan peserta didik dalam mempelajarinya. Misal, materi pendidikan seperti dasar-dasar pendidikan. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari perencanaan pembelajaran jika materi dasar-dasar pendidikan belum dikuasai/dipelajari. Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat diurutkan melalui dua pendekatan pokok, yaitu: pendekatan procedural dan hierarkis.
a.       Pendekatan Procedural
Urutan materi pembelajaran secara procedural menggambarkan langkah-langkah secara urut sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas.
b.      Pendekatan Hierarkis
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas ke bawah.
E.     Pengembangan Sumber dan Bahan Ajar
1.      Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resource) adalah informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media yang dapat membantu peserta didik dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar sebagai perwujudan kurikulum. Jadi orang yang dimaksud sumber belajar bukan hanya buku perpustakaan akan tetapi apa yang kita gunakan orang, dan benda tertentu adalah termasuk sumber belajar.
Abdul Majid (2008) mengklasifikasikan sumber belajar sebagaimana berikut :
a.       Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu dimana seseorang dapat mmelakukan belajajr atau proses perubahan tingkah laku maka tempat itu dapat dikategorikan sumber belajar. Misalnya, perpustakaan, museum, atau alam takambang jadi guru.
b.      Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku bagi peserta didik. Misalnya candi, situs peninggalan sejarah.
c.       Orang, yaitu siapa saja yang memiliki kemampuan tertentu dan peserta didik dapat belajar sesuatu. Misal guru, polisi, geologi, dan para ahli lainnya.
d.      Buku, segala buku yang dapat dibaca secara mendalam oleh perserta didik dan memberikan informasi pengetahuan (transfer of knowledge).
e.       Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya peristiwa pemboman (bom bunuh diri) bencana alam, dan peristiwa lainnya yang oleh guru dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
2.      Bahan Ajar
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instruktional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai.
Abdul Majid mendefenisikan bahan ajar sebagai segala bentuk bahan yang digunakan oleh seorang guru dalam rangka melaksanakan pendidikan yang dilakukan.
a.      Jenis Bahan Ajar
Bentuk bahan ajar dapat diklasifikasikan ke dalam 4 bagian, yaitu :
1.      Bahan Ajar Cetak
Bahan ajar cetak selain mudah ditampilkkan serta lebih praktis untuk digunakan. Adapun bentuk bahan cetak diterangkan di bawah ini :
a)      Handout
Handout adalah bahan tertulis yang telah dipersiapkan guru untuk menambah pengetahuan peserta didik.
b)     Buku
Buku merupakan rujukan materi yang pertama kali, karena isi dari buku lebih bisa dipertanggung jawabkan oleh pengarangnya.
c)      Modul
Modul adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tampa buku.
d)     Lembar kegiatan siswa
Lembar kegiatan siswa adlah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
e)      Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan dilipat tanpa dijilid atau juga selebaran yang berisi keterangan singkat akan tetapi lengkap dengan suatu objek.
f)       Leaflet
Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran kertas yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.
g)      Photo
Photo/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setiap selesai melihat sebuah photo atau gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya dapat menguasai satu atau lebih.
h)      Model/maket
Misalnya dalam pelajaran biologi, akan lebih mudah bagi peserta didik untuk memahami tentang organ tubuh manusia jikamodel dihadapkan langsung kepada peserta didik.

2.      Bahan Ajar Dengar
a)      Kaset, Piringan Hitam, Compac Disk
Pelajaran listening merupakan salah satu contoh penggunaan bahan ajar kaset yang berisi tentang informasi/data tentang suara pelajaran tertentu, atau juga berisi tentang music.
b)      Broadcast
Maraknya pecinta broadcast pada akhir-akhir ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran yang bersifat masal, apalagi pada umumnya penggunanya adalah para remaja dan pemuda, yang tentunya perlu terus mendapatkan bimbingan yang positif.
3.      Bahan Ajar Pandang Dengar (Audio Visual)
Video Film
Pemakalah meyakini bahwa diantara kawan-kawan masih banyak yang mengetahui tentang sebuah film tentang pembantaian pembesar-pembesar Indonesia “G30/S-PKI” kisah nyata tersebut salah satu dari jenis-jenis materi yang didokumentasikan dalam sebuah film.
4.      Bahan Ajar Multimedia Interaktif
Penggunaan teknologi sudah seharusnya dilakukan oleh para pendidik seperti bahan ajar multimedia interaktif yang di dalamnya perpaduan dua atau lebih media (auudio, teks, grafik, gambar, animasi, video) dengan menggunakan bahan ajar multimedia yang di desain dengan baik akan membuat pelajaran  lebih menarik dan lebih disukai oleh peserta didik.

Komentar

Postingan Populer